JAKARTA - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali membuktikan kualitas inovasi mahasiswanya dalam ajang kreatif tahunan UAD FAIR. Kali ini, tim lintas Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) serta Pendidikan Agama Islam (PAI) berhasil meraih predikat Juara Harapan III dalam kategori Poster Digital Usaha lewat produk fashion muslim bernama Aleeya Hijab.
Rangkaian dan Signifikansi UAD FAIR
UAD FAIR merupakan pameran dan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh UAD untuk mengapresiasi ide kreatif mahasiswa di berbagai bidang, terutama wirausaha, teknologi, seni, dan sosial. Ajang ini menjadi platform bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi kemampuan berwirausaha, memperkenalkan produk, serta mendapatkan masukan dari juri dan pengunjung.
Keberhasilan Aleeya Hijab dalam kategori poster digital usaha menandai pencapaian penting, karena poster digital menjadi alat efektif untuk menyampaikan identitas brand serta menampilkan keunikan produk secara visual.
Mengenal Aleeya Hijab: Filosofi, Produk, dan Strategi
“Aleeya memiliki arti mulia dan tinggi. Kami berharap Aleeya Hijab tidak hanya berhenti di UAD FAIR, tetapi bisa terus berkembang menjadi brand yang populer,” ungkap ketua tim, Hana Nabila Aisyah, mahasiswa PBSI.
Aleeya Hijab dirancang dengan dua tujuan utama. Pertama, menyediakan hijab yang nyaman dipakai sehari-hari namun tetap elegan untuk berbagai aktivitas—mulai kuliah, menghadiri kajian, hingga acara formal. Kedua, memberi kesempatan bagi mahasiswa UAD untuk merasakan pengalaman nyata merintis usaha dan mengelola brand muslim fashion.
Dalam kategori poster digital, Aleeya Hijab menonjolkan kombinasi antara tampilan visual yang menarik dan pesan yang jelas: menampilkan variasi jenis bahan berkualitas, pilihan warna modern, dan nilai budaya muslim yang relevan. Informasi harga, keunggulan produk, serta ajakan untuk follow akun media sosial juga disematkan secara strategis.
Kolaborasi Lintas Prodi dan Sinergi Mahasiswa
Proses pembuatan Aleeya Hijab melibatkan sinergi antara mahasiswa PBSI dan PAI. Mahasiswa PBSI bertanggung jawab merancang konten visual poster digital yang komunikatif dan menarik, sesuai prinsip desain visual dan bahasa persuasif. Sementara mahasiswa PAI memastikan aspek nilai-nilai Islam, seperti kesopanan, kesesuaian syar’i, dan konsistensi prinsip agama tetap terjaga dalam desain dan strategi branding.
Kolaborasi ini memfasilitasi pembelajaran lintas disiplin: mahasiswa PBSI belajar memahami nilai estetika dan pesan spiritual, sedangkan mahasiswa PAI mendapatkan pandangan praktis dalam dunia usaha.
Strategi Pemasaran dan Potensi Pengembangan
Aleeya Hijab sejak awal dirancang sebagai usaha rintisan mahasiswa. Strategi pemasaran memanfaatkan media sosial—seperti Instagram dan Tiktok—dengan poster digital sebagai visual jawara mendorong brand visibility. Tim Aleeya juga menerapkan komunikasi dua arah dengan calon pelanggan melalui fitur direct message (DM), polling warna, hingga testimoni penggunaan hijab.
“Kami melihat peluang besar di pasar hijab muslimah muda yang ingin tampil modern sekaligus syar’i. Dengan dasar itu, Aleeya Hijab kami susun agar relevan dengan kebutuhan sehari-hari,” terang Hana.
Produk juga direncanakan hanya dijual secara terbatas dalam pre-order agar tidak terjadi overstock dan dapat mengukur respons pasar dengan lebih baik. Selain itu, tim merencanakan peluncuran wave kedua dengan tema musiman, seperti Eid Collection dan Winter Edition, untuk menjaga relevansi koleksi sepanjang tahun.
Dampak Kompetisi dan Evaluasi Juri
Menurut panitia UAD FAIR, kriteria penilaian poster digital mencakup aspek kreativitas, nilai estetika, penyampaian pesan, branding, serta kesesuaian produk dengan target pasar. Keberhasilan Aleeya Hijab disinyalir karena kemampuan tim menggabungkan desain visual yang modern dengan pesan brand yang kuat dan mudah dipahami.
Beberapa juri juga memberikan masukan tambahkan agar Aleeya Hijab memperkuat storytelling melalui video behind the scene dan testimonial pelanggan untuk meningkatkan engagement dan kredibilitas brand.
Pelajaran Berharga bagi Tim Mahasiswa
Melalui kompetisi tersebut, tim anggota Aleeya Hijab belajar banyak aspek penting dalam membangun brand, termasuk manajemen usaha, desain pemasaran digital, strategi distribusi, dan kolaborasi lintas disiplin. Pengalaman ini memberi bekal sangat berharga untuk karier dan kewirausahaan kelak.
“Menurut saya, yang paling berharga adalah pengalaman kolaborasi dan merancang branding produk yang sungguh nyata. Valuasi pasar, riset pelanggan, dan kritik desain menjadi materi praktik yang tidak kami dapatkan di dalam kelas saja,” kata anggota tim dari PAI, Fauzul Rahman.
Tindak Lanjut dan Rencana Usaha
Meski hanya Juara Harapan III, tim Aleeya Hijab melihat kompetisi UAD FAIR sebagai titik awal. Mereka merencanakan kelanjutan usaha dengan pola kemitraan, penguatan pesan brand, peningkatan kualitas bahan, dan perluasan produk, seperti ciput instan dan jilbab syal premium.
Rencana ini juga mencakup audit kecil terhadap keuangan, manajemen stok, dan peningkatan frekuensi pengiriman agar pelayanan pelanggan semakin baik. Selain itu, tim menargetkan partisipasi di bazaar kampus dan kelas kewirausahaan internal kampus untuk memperluas jaringan.
Implikasi bagi Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa
Keberhasilan Aleeya Hijab menjadi refleksi penting bagi program pengembangan kewirausahaan di lingkungan UAD. Unit-unit seperti Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis UAD dapat mengambil inisiatif untuk mendampingi produk rintisan mahasiswa agar lebih siap ke pasar.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD menyatakan akan mendukung elaborasi program kewirausahaan lintas prodi selayaknya kolaborasi PBSI-PAI ini sebagai model pengembangan berbasis potensi lokal dan kekinian.
Aleeya Hijab yang meraih Juara Harapan III kategori Poster Digital Usaha di UAD FAIR 2025 merupakan bukti nyata dinamika kreativitas, kolaborasi lintas disiplin, dan kesiapan mahasiswa untuk menjadi pelaku ekonomi kreatif yang kompeten. Produk ini menampilkan nilai estetika, nilai agama, dan strategi pasar yang matang—sesuai dengan harapan dari ketua tim, Hana Nabila Aisyah: “Kami berharap Aleeya Hijab tidak hanya berhenti di UAD FAIR, tetapi bisa terus berkembang menjadi brand yang populer.”
Prestasi ini juga menunjukkan pentingnya pendampingan institusi kampus dalam menguatkan aspek kewirausahaan dan publikasi digital mahasiswa. UAD diharap bisa terus meneguhkan reputasi sebagai universitas yang mendukung tumbuhnya inovasi dan kewirausahaan berbasis budaya dan agama.