Harga Sembako Jumat, 27 Juni 2025: Bawang Dan Cabai Rawit Turun

Jumat, 27 Juni 2025 | 14:51:32 WIB
Harga Sembako Jumat, 27 Juni 2025: Bawang Dan Cabai Rawit Turun

JAKARTA  — Menjelang akhir Juni 2025, dinamika harga sembako di sejumlah wilayah Indonesia kembali berubah. Sejumlah komoditas pangan strategis mengalami penurunan, terutama bawang merah dan cabai rawit merah, yang dikenal sebagai bumbu dapur utama masyarakat Indonesia.

Berdasarkan pantauan harga di tingkat konsumen, harga bawang merah turun menjadi Rp42.528 per kilogram, dibandingkan harga sebelumnya yang mencapai Rp44.594 per kilogram. Sementara itu, cabai rawit merah tercatat mengalami penurunan menjadi Rp56.906 per kilogram, dari sebelumnya Rp59.560 per kilogram.

Penurunan harga dua komoditas ini memberikan angin segar bagi rumah tangga, pelaku usaha kecil, serta pedagang kuliner, mengingat tingginya konsumsi masyarakat terhadap bahan-bahan tersebut.

Pergerakan Harga Komoditas Lain

Tidak hanya bawang dan cabai, harga berbagai komoditas sembako lainnya turut mengalami fluktuasi. Beberapa naik, sementara yang lain stabil atau bahkan turun. Berikut tren harga sembako nasional per Jumat, 27 Juni 2025:

Beras premium: Rp15.880 per kilogram (naik tipis dari Rp15.777)

Beras medium: Rp14.068 per kilogram (naik dari Rp14.019)

Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan): Rp12.606 per kilogram (naik dari Rp12.588)

Jagung untuk peternak: Rp5.910 per kilogram (turun dari Rp6.105)

Kedelai impor (biji kering): Rp10.826 per kilogram (turun dari Rp10.858)

Bawang putih bonggol: Rp38.384 per kilogram (turun dari Rp39.336)

Cabai merah keriting: Rp40.248 per kilogram (turun dari Rp42.233)

Cabai merah besar: Rp38.617 per kilogram (turun dari Rp41.378)

Daging sapi murni: Rp135.192 per kilogram (naik dari Rp135.082)

Daging ayam ras: Rp34.307 per kilogram (turun dari Rp34.774)

Telur ayam ras: Rp28.924 per kilogram (turun dari Rp29.235)

Gula konsumsi: Rp18.398 per kilogram (naik dari Rp18.390)

Perubahan harga ini tercermin dari transaksi pedagang eceran di berbagai daerah. Meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, mayoritas bahan pokok hari ini tercatat stabil atau menurun secara moderat.

Penyebab Fluktuasi Harga

Turunnya harga bawang merah dan cabai rawit dapat dikaitkan dengan membaiknya distribusi pasokan dari sentra pertanian, serta cuaca yang mendukung panen di beberapa wilayah produksi utama. Selain itu, meningkatnya efisiensi transportasi dan logistik juga mempercepat perputaran komoditas ke pasar tradisional maupun ritel modern.

Faktor lainnya adalah tidak terjadinya lonjakan permintaan secara signifikan menjelang akhir bulan, yang biasanya dipicu oleh momen-momen besar seperti hari raya keagamaan atau musim liburan panjang.

Sementara itu, kenaikan tipis pada harga beras kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatan permintaan harian serta belum masuknya panen raya di beberapa wilayah. Hal serupa juga terjadi pada harga gula konsumsi yang meskipun naik sangat tipis, tetap menjadi perhatian karena menyangkut kebutuhan rumah tangga dan industri kecil.

Respons Pemerintah dan Harapan Masyarakat

Kondisi fluktuasi harga pangan ini mendorong pemerintah untuk terus memantau pergerakan pasar. Upaya stabilisasi harga, termasuk melalui cadangan pangan pemerintah dan intervensi pasar, terus dioptimalkan agar harga tetap terjangkau dan distribusi merata.

Ke depan, diharapkan tren positif seperti penurunan harga bawang dan cabai bisa dipertahankan. Masyarakat pun diminta untuk tetap bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan panic buying, terutama ketika harga menunjukkan tren menurun.

“Turunnya harga ini memberi sedikit kelegaan, apalagi bawang dan cabai termasuk kebutuhan harian yang wajib ada di dapur,” ujar seorang ibu rumah tangga di Jakarta saat ditemui usai belanja pagi.

Pelaku usaha kuliner juga menyambut baik penurunan harga tersebut. Menurut mereka, stabilitas harga bahan baku akan membantu menjaga kelangsungan usaha, terutama bagi pelaku UMKM yang margin keuntungannya cukup terbatas.

Peran Strategis UMKM dan Distribusi Pangan

Dengan banyaknya masyarakat yang bergantung pada usaha mikro seperti warung makan, pedagang kaki lima, dan produsen makanan rumahan, penurunan harga sembako sangat memengaruhi daya saing usaha mereka. UMKM turut menjadi garda depan dalam menjaga ketahanan pangan lokal.

Pemerintah pun didorong untuk memperkuat rantai pasok pangan dari hulu ke hilir, termasuk mendukung petani dengan sarana produksi yang terjangkau, serta memberikan fasilitas transportasi dan penyimpanan agar hasil panen tetap segar hingga ke tangan konsumen.

Harga sembako pada Jumat, 27 Juni 2025, mencatat penurunan pada beberapa komoditas penting seperti bawang merah dan cabai rawit merah. Kondisi ini menjadi kabar baik bagi masyarakat di tengah dinamika ekonomi saat ini. Meski begitu, terdapat pula komoditas seperti beras dan gula yang mengalami sedikit kenaikan.

Dengan menjaga kelancaran distribusi, memperkuat produksi lokal, dan melakukan pengawasan pasar secara konsisten, pemerintah diharapkan mampu menjaga kestabilan harga pangan nasional. Bagi masyarakat, kondisi saat ini menjadi momen tepat untuk mengatur pola konsumsi yang hemat dan seimbang.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB