IHSG Berpotensi Menguat, Enam Saham Ini Direkomendasikan Analis

Senin, 30 Juni 2025 | 10:14:26 WIB
IHSG Berpotensi Menguat, Enam Saham Ini Direkomendasikan Analis

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini, Senin, 30 Juni 2025, menyusul kenaikan signifikan yang terjadi pada perdagangan sebelumnya. Optimisme pasar yang didorong oleh sentimen global serta teknikal domestik menjadi landasan utama proyeksi positif tersebut.

Menurut analisis CGS International Sekuritas Indonesia, secara teknikal IHSG hari ini diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat, dengan kisaran support di level 6.785 hingga 6.840, dan resistance di rentang 6.955 sampai 7.010.

“IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 6.785-6.840 dan resistance 6.955-7.010,” tulis manajemen CGS dalam riset hariannya yang dirilis di Jakarta, Senin, 30 Juni 2025.

Kinerja IHSG Sebelumnya Menguat Signifikan

Pada penutupan perdagangan sebelumnya, IHSG berhasil mencatatkan penguatan cukup signifikan. Indeks ditutup naik 0,96% ke level 6.897,40, dari posisi pembukaan di angka 6.832,14.

Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor, baik eksternal maupun internal. Di pasar global, sentimen positif muncul dari perkembangan terbaru dalam perundingan dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, yakni Amerika Serikat dan China.

Manajemen CGS menyebut bahwa penguatan indeks Wall Street menjadi indikasi bahwa pelaku pasar merespons baik kelanjutan dialog perdagangan antara kedua negara. "Menguatnya indeks di bursa Wall Street seiring positifnya perkembangan perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China diprediksi akan menjadi sentimen positif untuk IHSG," terang CGS dalam laporan tersebut.

Sentimen Negatif Masih Bayangi, Harga Emas Melemah

Namun demikian, CGS juga mencatat bahwa pasar tetap perlu mencermati beberapa potensi tekanan yang bisa membatasi laju penguatan IHSG. Salah satunya adalah tren pelemahan harga emas dunia yang dapat menimbulkan efek psikologis negatif terhadap sebagian sektor di pasar saham.

“Di sisi lain, berlanjutnya pelemahan harga emas berpeluang menjadi sentimen negatif di pasar,” tambah manajemen CGS.

Pelemahan harga emas seringkali menjadi indikator menurunnya minat investor terhadap aset-aset safe haven, yang berpotensi mempengaruhi arus modal secara global. Hal ini secara tidak langsung juga bisa berdampak pada sektor pertambangan atau emiten-emiten terkait komoditas di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Enam Saham Rekomendasi CGS Hari Ini

Menyikapi peluang pergerakan indeks yang cenderung positif, CGS International Sekuritas Indonesia memberikan sejumlah rekomendasi saham yang dinilai memiliki prospek teknikal maupun fundamental menarik untuk perdagangan harian.

Berikut enam saham pilihan yang direkomendasikan CGS pada perdagangan Senin, 30 Juni 2025:

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
Emiten ritel yang mengelola jaringan minimarket Alfamart ini dinilai memiliki kinerja solid dengan dukungan konsumsi domestik yang kuat.

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS)
Saham sektor keuangan syariah ini memiliki potensi pertumbuhan tinggi seiring inklusi keuangan yang terus meningkat di segmen mikro dan ultra mikro.

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
Emiten agribisnis dan produsen pakan ternak ini dianggap stabil dengan permintaan sektor pangan yang terus tumbuh.

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY)
Perusahaan yang dikenal lewat brand susu Cimory ini masuk dalam radar rekomendasi karena fundamental kuat serta peningkatan penetrasi pasar.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
Saham bank BUMN ini dinilai sebagai salah satu blue chip yang defensif dan menarik untuk investasi jangka menengah hingga panjang.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini mendapat sorotan karena potensi pertumbuhan layanan digital dan jaringan fiber optic.

Rekomendasi saham ini diberikan dengan mempertimbangkan faktor teknikal serta respons pasar terhadap kondisi makroekonomi yang berkembang. Investor disarankan untuk tetap memperhatikan tren pergerakan global, data ekonomi domestik, serta rilis kinerja kuartalan emiten sebagai bahan pertimbangan tambahan.

Proyeksi dan Strategi Jangka Pendek

Meski tren jangka pendek cenderung menguat, analis CGS mengingatkan bahwa pasar saham masih berada dalam situasi yang sensitif terhadap isu global. Oleh karena itu, strategi perdagangan jangka pendek perlu dilakukan dengan pendekatan selektif, terutama pada saham-saham sektor konsumer, perbankan, dan teknologi yang memiliki posisi keuangan kuat dan prospek pertumbuhan positif.

“Kami menyarankan investor untuk fokus pada saham-saham yang memiliki katalis positif dari sisi fundamental, sembari tetap memantau sentimen global yang dapat memengaruhi volatilitas pasar,” terang analis CGS.

Perdagangan saham pada Senin ini diprediksi berada dalam nuansa optimisme seiring penguatan IHSG pada sesi sebelumnya dan kabar baik dari ekonomi global. Dengan prediksi pergerakan variatif yang cenderung menguat, serta rekomendasi saham yang berbasis data analisis teknikal dan fundamental, investor memiliki peluang untuk memanfaatkan momentum pasar dengan strategi yang terukur.

Kinerja IHSG ke depan akan sangat dipengaruhi oleh dinamika global, arah kebijakan moneter, serta perkembangan data ekonomi domestik. Oleh sebab itu, konsistensi dalam membaca pasar dan manajemen risiko yang baik tetap menjadi kunci sukses dalam berinvestasi di pasar saham Indonesia.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB