KPR Subsidi FLPP Andalan Utama Program 3 Juta Rumah

Senin, 30 Juni 2025 | 11:11:53 WIB
KPR Subsidi FLPP Andalan Utama Program 3 Juta Rumah

JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan bahwa program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi andalan utama dalam pelaksanaan target pembangunan dan renovasi tiga juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Program ini diharapkan menjadi penggerak utama sektor perumahan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara luas.

“Dalam satu tahun ke depan, kami bertugas membangun serta merenovasi tiga juta unit rumah. Fokus utama kami tetap pada rumah subsidi lewat program FLPP dan renovasi rumah melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),” jelas Maruarar Sirait saat ditemui di Jakarta.

Dampak Ekonomi dari Program Rumah Subsidi

Menteri Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait, menyampaikan bahwa penambahan kuota rumah subsidi tahun ini bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan hunian, tetapi juga sebagai stimulus bagi sektor ekonomi lain. Menurutnya, satu unit rumah subsidi mampu membuka lapangan kerja bagi minimal lima orang, mulai dari pekerja konstruksi hingga industri terkait.

“Dengan kebijakan dari Bank Indonesia, alokasi KPR subsidi naik menjadi 350 ribu unit tahun ini. Jika dikalikan lima pekerja per rumah, berarti ada sekitar 1,65 juta orang yang mendapatkan pekerjaan langsung dari program ini. Belum termasuk efek berganda untuk sektor lain,” ungkap Ara.

Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional, khususnya di sektor konstruksi dan properti yang memberikan dampak berkelanjutan bagi pertumbuhan industri bahan bangunan, logistik, dan jasa lainnya.

Peningkatan Kuota KPR Sejahtera FLPP Tahun 2025

Sementara itu, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Heru Pudyo Nugroho, menjelaskan bahwa kuota KPR Sejahtera FLPP tahun 2025 mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Sejak awal tahun, kami telah menyalurkan lebih dari 117 ribu unit KPR Sejahtera FLPP. Target tahun ini adalah 350 ribu unit, yang merupakan peningkatan luar biasa dalam sejarah program ini. Ini wujud komitmen nyata mendukung program tiga juta rumah yang diinisiasi oleh Presiden dan Menteri PKP,” kata Heru.

Menurut Heru, peningkatan kuota ini juga merupakan bentuk sinergi antara pemerintah pusat, perbankan, dan berbagai pemangku kepentingan lain untuk memperluas akses masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah layak.

Apa Itu FLPP dan Manfaatnya bagi Masyarakat?

Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) adalah program pembiayaan perumahan bersubsidi dari pemerintah yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Program ini membantu meringankan beban pembelian rumah dengan memberikan dana murah kepada bank penyalur.

Melalui FLPP, masyarakat dapat menikmati bunga KPR rendah, uang muka ringan, dan jangka waktu kredit yang panjang. Hal ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang selama ini kesulitan memiliki rumah sendiri akibat keterbatasan finansial.

“FLPP dirancang agar KPR subsidi dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat yang membutuhkan. Ini bagian dari strategi nasional mempercepat pemerataan kepemilikan rumah,” ujar Maruarar.

Program BSPS untuk Renovasi Rumah

Selain pembangunan rumah baru, program BSPS atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya juga menjadi bagian penting dalam target tiga juta rumah tahun ini. Program ini memberikan bantuan renovasi untuk rumah warga yang masih belum layak huni.

“Renovasi rumah lewat BSPS ini sangat membantu masyarakat meningkatkan kualitas rumah tanpa harus menanggung biaya besar sendiri. Ini juga mendukung terwujudnya lingkungan yang lebih sehat dan nyaman,” tambah Ara.

Tantangan dan Strategi Pencapaian Target

Menteri PKP mengakui tantangan dalam mencapai target besar tersebut tidak mudah, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih bergejolak dan kebutuhan rumah yang terus meningkat. Namun, ia optimistis dengan dukungan berbagai pihak dan kebijakan pemerintah yang terintegrasi, target ini dapat terwujud.

“Kami berkomitmen mengawal pelaksanaan program dengan transparan dan efisien, memastikan setiap rumah yang dibangun dan direnovasi memenuhi standar kualitas dan tepat sasaran,” tegas Maruarar.

Peran Bank dan Sektor Swasta

Selain dukungan kebijakan, peran perbankan sangat krusial dalam penyaluran KPR subsidi. Pemerintah terus mendorong bank untuk meningkatkan kapasitas penyaluran kredit dengan bunga ringan agar masyarakat makin mudah mengakses pembiayaan.

“Kerjasama dengan perbankan akan kami tingkatkan agar program KPR subsidi bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat yang berhak,” kata Heru Pudyo.

Sektor swasta juga diharapkan berkontribusi melalui pembangunan rumah subsidi maupun inovasi teknologi konstruksi agar efisiensi waktu dan biaya dapat tercapai.

Dampak Jangka Panjang bagi Pemerataan dan Ekonomi

Program tiga juta rumah bukan sekadar memenuhi kebutuhan hunian, tapi juga merupakan pilar penting dalam mendukung pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Ketersediaan rumah layak di berbagai wilayah dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengurangi ketimpangan sosial, serta memperkuat daya beli.

“Kami berharap program ini dapat mempercepat pemerataan pembangunan dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di seluruh Indonesia,” tutup Menteri PKP.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB