Kementerian ESDM Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Wilayah Tambang

Senin, 30 Juni 2025 | 13:46:32 WIB
Kementerian ESDM Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Wilayah Tambang

JAKARTA - Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia, khususnya di daerah-daerah tambang, menjadi perhatian serius pemerintah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil langkah strategis untuk memastikan bahwa kegiatan pertambangan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian lokal.

Diversifikasi Ekonomi Pascatambang

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan pentingnya diversifikasi ekonomi sebagai upaya menghindari jebakan yang dikenal dengan istilah “kutukan sumber daya alam”. “Kami laporkan pula bahwa atas arahan Presiden Prabowo, kita jangan sampai menjadi negara kutukan sumber daya alam. Artinya, setelah tambang ini selesai, harus ada diversifikasi hilirisasi apa yang akan kita bangun,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin, 30 Juni 2025.

Pernyataan ini menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin daerah tambang hanya bergantung pada eksploitasi sumber daya alam yang bersifat sementara. Oleh karena itu, sejak awal pelaksanaan proyek pertambangan, pemerintah mulai memikirkan strategi dan investasi yang dapat membangun ekosistem ekonomi baru di wilayah tersebut.

Studi Kelayakan dan Rencana Investasi Jangka Panjang

Salah satu langkah nyata yang dilakukan Kementerian ESDM adalah menerima proposal studi kelayakan (feasibility study/FS) proyek-proyek yang dirancang untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di daerah tambang. Proyek ini diharapkan menjadi fondasi bagi aktivitas ekonomi pascatambang agar tetap berjalan dan berkembang.

“Kita memikirkan mulai sekarang bagaimana pascatambangnya, investasi apa yang akan dibangun di sana. Begitu tambang selesai, tetap perputaran ekonomi di daerah terus berjalan,” kata Menteri Bahlil.

Rencana pembangunan pusat ekonomi baru di sektor perikanan dan perkebunan yang dijadwalkan mulai pada tahun ke-8 hingga ke-9 proyek pertambangan berjalan, merupakan wujud dari upaya diversifikasi ekonomi ini. Dengan begitu, diharapkan masyarakat dan daerah setempat tidak kehilangan sumber penghidupan saat kegiatan pertambangan berakhir.

Proyek Strategis Nasional: Ekosistem Industri Baterai Listrik

Selain fokus pada pengelolaan pascatambang, Kementerian ESDM juga tengah mengawal proyek strategis nasional (PSN) yang memiliki dampak ekonomi besar, yaitu proyek ekosistem industri baterai listrik berbasis nikel. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi konsorsium Antam, Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Contemporary Amperex Technology Limited (CATL) atau CBL.

Proyek tersebut mencakup seluruh rantai nilai mulai dari penambangan nikel di Halmahera Timur, Maluku Utara, hingga produksi baterai kendaraan listrik di Karawang. Dengan total investasi mencapai 5,9 miliar dolar AS dan area seluas 3.023 hektare, proyek ini diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 35 ribu orang.

Selain itu, proyek ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui pembangunan 18 proyek infrastruktur dermaga multifungsi. Infrastruktur ini penting untuk mendukung aktivitas logistik dan distribusi hasil produksi industri baterai.

Manfaat Ekonomi dan Sosial bagi Daerah

Langkah-langkah Kementerian ESDM ini tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tapi juga sosial. Dengan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru dan mengintegrasikan investasi di sektor perikanan, perkebunan, serta industri berbasis teknologi, daerah tambang dapat mengalami transformasi ekonomi yang berkelanjutan.

Perputaran ekonomi yang berkelanjutan akan menjaga stabilitas sosial masyarakat serta membuka lapangan kerja baru yang lebih beragam dan berteknologi. Ini menjadi hal yang sangat penting agar daerah tambang tidak mengalami kemunduran sosial-ekonomi saat sumber daya alam mulai menipis.

Sinergi Pemerintah dan Swasta dalam Pembangunan Berkelanjutan

Kementerian ESDM tidak berdiri sendiri dalam mewujudkan visi ekonomi berkelanjutan ini. Sinergi antara pemerintah, perusahaan tambang, dan pemangku kepentingan lain sangat penting untuk memastikan rencana diversifikasi dan hilirisasi dapat berjalan dengan baik.

Proyek ekosistem industri baterai listrik sebagai contoh konkret kolaborasi antara perusahaan negara dan swasta asing menunjukkan bahwa Indonesia mampu menarik investasi besar dan teknologi maju, sekaligus menjaga agar pengelolaan sumber daya alam tetap berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski berbagai inisiatif telah berjalan, tantangan dalam mengimplementasikan ekonomi berkelanjutan di daerah tambang tetap ada. Ketersediaan infrastruktur yang memadai, kesiapan sumber daya manusia, serta kepastian regulasi menjadi faktor penting yang harus diatasi.

Namun, dengan komitmen yang kuat dari Kementerian ESDM, dukungan Presiden Prabowo, dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan ekonomi berkelanjutan di wilayah tambang dapat tercapai. Dengan demikian, daerah-daerah penghasil sumber daya alam tidak hanya menjadi wilayah penambang, tetapi juga pusat inovasi dan pengembangan ekonomi yang mandiri.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM mengambil langkah strategis dan visioner untuk menghindari jebakan “kutukan sumber daya alam” yang selama ini menjadi tantangan bagi daerah tambang. Melalui diversifikasi ekonomi, hilirisasi, dan pembangunan proyek industri strategis, Indonesia sedang membangun fondasi ekonomi berkelanjutan yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan negara.

Ini adalah upaya penting agar sumber daya alam bukan hanya menjadi komoditas yang dieksploitasi, tetapi menjadi modal bagi pembangunan yang lebih luas dan berkelanjutan, sekaligus menjawab tantangan perubahan zaman menuju ekonomi digital dan hijau.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB