Dampak Radiasi Ponsel bagi Kesehatan, Wajib Diketahui Semua

Rabu, 02 Juli 2025 | 10:56:39 WIB
Dampak Radiasi Ponsel bagi Kesehatan, Wajib Diketahui Semua

JAKARTA - Ponsel telah menjadi perangkat wajib dalam keseharian masyarakat modern. Dari mengirim pesan hingga bekerja dan hiburan, ponsel memudahkan hidup dalam genggaman. Namun, dibalik kemudahan tersebut, ada bahaya tersembunyi berupa paparan radiasi yang terjadi setiap hari, sering kali tanpa disadari oleh pengguna.

Risiko Kesehatan yang Ditimbulkan Radiasi Ponsel

Joel Moskowitz, peneliti dari Sekolah Kesehatan Masyarakat UC Berkeley, selama lebih dari sepuluh tahun meneliti risiko radiasi ponsel. Temuannya mengungkapkan bahwa radiasi radio frekuensi dari ponsel berpotensi menyebabkan kerusakan DNA hingga kanker otak. Menurut Moskowitz, masyarakat sering mengabaikan risiko ini karena sudah terlalu bergantung pada teknologi tersebut.

"Sekarang kita menggunakannya (ponsel) untuk segala hal dan dalam banyak hal. Kita membutuhkannya untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Saya pikir gagasan bahwa mereka berpotensi membahayakan kesehatan kita terlalu berlebihan bagi sebagian orang," ujar Moskowitz, seperti dikutip dari laman UC Berkeley News.

Awalnya Moskowitz skeptis, namun setelah menelaah banyak studi ilmiah, ia menyadari adanya risiko nyata dari radiasi ini, khususnya efek biologis dari radiasi microwave intensitas rendah yang dapat menyebabkan stres oksidatif, kerusakan DNA, dan peningkatan risiko kanker otak.

Bukti Ilmiah dan Statistik Mengenai Bahaya Radiasi

Journal of Clinical Oncology menunjukkan penggunaan ponsel berat meningkatkan risiko kanker otak. Lebih lanjut, studi tahun 2020 di International Journal of Environmental Research and Public Health menegaskan bahwa penggunaan ponsel selama 1.000 jam seumur hidup setara 17 menit per hari selama 10 tahun meningkatkan risiko kanker otak sebesar 60 persen.

Selain itu, jurnal Kedokteran Syiah Kuala yang ditulis oleh Ratna Idayati menjelaskan meskipun radiasi ponsel terbilang kecil, penggunaan ponsel dekat kepala selama beberapa menit mampu menaikkan suhu sel otak sekitar 0,1 derajat Celsius, yang cukup signifikan.

Dampak Luas Radiasi Ponsel pada Sistem Tubuh

Paparan radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak hanya berdampak pada otak, tapi juga sistem tubuh lain seperti darah, sistem reproduksi, saraf, kardiovaskular, endokrin, serta aspek psikologis dan hipersensitivitas elektromagnetik.

Hipersensitivitas ini dapat menyebabkan gangguan neurologis dan kepekaan berlebihan terhadap medan elektromagnetik. Semakin sering ponsel digunakan, semakin besar pula paparan radiasi dan risiko kesehatan yang dihadapi.

Beberapa dampak radiasi ponsel yang teridentifikasi meliputi:

Pemanasan otak dan kulit

Peningkatan risiko kanker

Kerusakan sistem pertahanan tubuh dan DNA

Cacat janin

Tekanan darah tinggi

Potensi pemicu Alzheimer, multiple sclerosis, dan Parkinson

Sakit kepala, pusing, dan kehilangan konsentrasi

Pengaruh Radiasi Terhadap Kesuburan Pria

Studi dari Cleveland, Mumbai, dan New Orleans menunjukkan radiasi ponsel dapat merusak sistem reproduksi pria dengan menurunkan jumlah sperma. Dalam penelitian terhadap 364 pria di konvensi tahunan American Society for Reproductive Medicine, mereka yang menggunakan ponsel lebih dari empat jam per hari memiliki rata-rata 66 juta sperma per milimeter dengan hanya 21 persen sperma berbentuk normal. Sebaliknya, pria yang tidak menggunakan ponsel secara intens memiliki jumlah sperma dan kualitas lebih baik.

Radiasi dan panas dari ponsel berpotensi merusak sel sperma dan mengurangi kemampuan pembuahan, bahkan memicu kemandulan. Testis, yang sangat sensitif, paling rentan terhadap kerusakan akibat radiasi ini.

Bagaimana Radiasi Ponsel Bekerja?

Menurut American Cancer Society, ponsel berkomunikasi dengan menara sinyal melalui gelombang radio frekuensi (RF) atau gelombang elektromagnetik antara frekuensi radio FM dan gelombang mikro. Gelombang ini dimodulasi dan dapat mengganggu saluran kalsium sel, memicu stres oksidatif, radikal bebas, kerusakan DNA, hingga kematian sel.

Radiasi ini termasuk kategori non-ionisasi yang tidak sekuat sinar-X atau gamma, sehingga tidak langsung merusak DNA. Namun, paparan intens bisa memanaskan jaringan tubuh. Titik radiasi terkuat adalah di antena ponsel yang dekat dengan kepala saat digunakan, sehingga tingkat paparan sangat tergantung pada durasi penggunaan, kekuatan sinyal, jenis ponsel, dan posisi saat memakai.

Tips Mengurangi Risiko Radiasi Ponsel

Joel Moskowitz menyarankan beberapa langkah praktis untuk meminimalkan paparan radiasi:

Matikan WiFi dan Bluetooth saat tidak digunakan

Gunakan WiFi dibandingkan jaringan seluler ketika dekat router

Jaga ponsel minimal 25 cm dari tubuh, simpan di tas atau gunakan mode pesawat

Pakai headphone kabel atau speakerphone saat menelepon

Hindari penggunaan ponsel saat sinyal lemah (misalnya di lift atau mobil)

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, risiko dampak radiasi dapat dikurangi secara signifikan.

Ponsel memang memudahkan hidup, tapi risiko paparan radiasinya tidak bisa diabaikan. Berbagai penelitian sudah menunjukkan potensi dampak negatif bagi kesehatan, dari kanker otak hingga gangguan reproduksi. Oleh karena itu, kesadaran dan langkah mitigasi sangat penting agar pengguna bisa tetap aman dan sehat dalam era digital yang serba terhubung ini.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB