Lima Saham Berpotensi Untung Saat IHSG Masih Konsolidasi

Rabu, 02 Juli 2025 | 11:13:45 WIB
Lima Saham Berpotensi Untung Saat IHSG Masih Konsolidasi

JAKARTA - Pasar saham Indonesia tengah memasuki fase konsolidasi, di mana pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak terbatas dan cenderung menunggu momentum baru. Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG pada Rabu, 2 Juli 2025 akan bergerak dalam rentang resistance 7.000, pivot 6.950, dan support 6.800. Di tengah situasi ini, beberapa saham justru menawarkan peluang keuntungan bagi investor.

Fase konsolidasi biasanya merupakan saat di mana pasar mengambil jeda setelah mengalami fluktuasi signifikan, baik kenaikan maupun penurunan.Kondisi ini tidak lepas dari laporan keuangan beberapa bank BUMN yang menunjukkan penurunan laba per Mei 2025, yang memicu aksi profit taking dari para investor.

Phintraco Sekuritas menyebutkan bahwa selain faktor laporan keuangan, tren investor yang cenderung melakukan trading jangka pendek juga turut memengaruhi pergerakan IHSG. Menjelang masa penawaran umum perdana saham (IPO) yang cukup masif, pelaku pasar memilih untuk mengamankan keuntungan terlebih dahulu sebelum beralih ke saham-saham baru yang akan ditawarkan.

Laporan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga semester I-2025 juga memberikan gambaran makro yang berpengaruh pada pasar modal. Pendapatan negara yang tercatat sebesar Rp 1.201 triliun hingga paruh pertama tahun ini diperkirakan hanya mencapai Rp 2.865,5 triliun atau sekitar 95,4 persen dari target tahunan. Di sisi lain, belanja negara pada periode yang sama mencapai Rp 1.407 triliun dan diperkirakan akan mencapai Rp 3.527,5 triliun atau 97,4 persen dari target.

Kondisi defisit APBN yang diperkirakan mencapai 2,78 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) ini melampaui target awal sebesar 2,53 persen. Pertumbuhan ekonomi nasional juga diperkirakan hanya berada di kisaran 4,8 hingga 5 persen, sedikit di bawah target pemerintah sebesar 5,2 persen. Kondisi-kondisi ini menjadi faktor fundamental yang membuat investor berhati-hati dan menjadi katalis negatif terhadap pergerakan IHSG.

Selain faktor fundamental, tekanan juga datang dari inflasi yang tercatat lebih tinggi dari perkiraan pada Juni 2025 dan ketidakpastian terkait tarif impor. Hal ini membuat pasar modal mengalami ketidakpastian yang membatasi ruang gerak IHSG. Dalam konteks teknikal, Phintraco Sekuritas melihat IHSG masih cenderung konsolidasi dalam kisaran 6.840 hingga 7.000 dan rawan mengalami pullback teknikal bila belum terjadi breakout dari level-level tersebut.

Meski demikian, Phintraco Sekuritas tetap optimis terdapat beberapa saham unggulan yang berpotensi memberikan keuntungan bagi para investor dalam situasi pasar yang masih penuh ketidakpastian ini. Rekomendasi lima saham yang diprediksi mampu berkinerja baik dan memberikan profit adalah MEDC, MAPA, UNVR, MYOR, dan INDF.

MEDC, yang dikenal sebagai perusahaan di sektor energi, menjadi salah satu saham pilihan dengan potensi keuntungan yang cukup menjanjikan. Perusahaan ini dinilai memiliki fundamental kuat dan prospek bisnis yang masih bagus di tengah dinamika pasar energi global.

Saham MAPA juga menjadi sorotan dengan prospek pertumbuhan yang cukup solid, didukung oleh kinerja keuangan perusahaan yang stabil serta strategi bisnis yang adaptif terhadap kondisi pasar saat ini. Selain itu, MAPA dikenal memiliki manajemen yang responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis, sehingga dapat meminimalkan risiko bagi para investor.

UNVR dan MYOR, dua saham di sektor konsumer, masih menarik untuk dicermati karena konsistensi kinerja dan pangsa pasar yang kuat. Produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan ini banyak digunakan oleh masyarakat luas, sehingga permintaan cenderung stabil walaupun pasar mengalami volatilitas.

INDF, yang merupakan perusahaan sektor industri makanan, juga masuk dalam daftar rekomendasi. Dengan cakupan pasar yang luas serta inovasi produk yang terus dilakukan, INDF berpotensi memberikan return yang menarik meski IHSG sedang dalam kondisi konsolidasi.

Secara keseluruhan, situasi konsolidasi IHSG mengindikasikan adanya fase penyesuaian di pasar saham Indonesia. Para investor disarankan untuk cermat dalam memilih saham dan lebih selektif mengamati indikator fundamental serta teknikal. Fase konsolidasi juga bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk mengakumulasi saham-saham potensial sebelum terjadi pergerakan positif yang lebih signifikan.

Selain itu, investor juga perlu terus mengikuti perkembangan makroekonomi dan kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi pasar modal. Informasi terkini terkait laporan keuangan, kondisi makro, serta rencana IPO yang akan datang sangat penting untuk diantisipasi agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.

Bagi yang ingin berinvestasi pada saham-saham yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas, disarankan untuk tetap memperhatikan manajemen risiko dan menentukan batas cut loss agar kerugian dapat diminimalkan bila pergerakan pasar tidak sesuai prediksi.

Dengan pendekatan yang tepat dan pemilihan saham yang selektif, fase konsolidasi IHSG bukan berarti momentum yang negatif, melainkan kesempatan bagi investor untuk menyiapkan strategi agar memperoleh keuntungan optimal saat pasar kembali bergerak naik.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB