Saham Potensial Awal Bulan, Peluang Cuan yang Menjanjikan

Senin, 07 Juli 2025 | 08:58:06 WIB
Saham Potensial Awal Bulan, Peluang Cuan yang Menjanjikan

JAKARTA - Pasar saham pada awal bulan menunjukkan dinamika yang menarik sekaligus penuh tantangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan yang membuat investor harus lebih selektif dalam memilih saham untuk dikoleksi. Meski IHSG mengalami pelemahan dalam beberapa sesi terakhir, masih terdapat sejumlah saham unggulan yang menawarkan potensi keuntungan, membuka peluang bagi investor cerdas untuk meraih cuan.

Penurunan IHSG dalam pekan terakhir memang cukup mencolok. Indeks melemah sebanyak empat kali sepanjang pekan, dengan penurunan kumulatif sebesar 0,47 persen. Penutupan pekan lalu berada di level 6.865 setelah indeks turun 12,85 poin atau 0,19 persen pada sesi terakhir pekan tersebut. Penurunan ini tidak hanya terjadi pada nilai indeks saja, tetapi juga terlihat pada aktivitas transaksi yang turut berkurang secara signifikan.

Investor pada pekan terakhir melakukan transaksi dengan nilai mencapai Rp8,29 triliun. Jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 17,39 miliar lembar, angka yang menunjukkan minat pasar meski sedang melemah. Namun, secara keseluruhan, terdapat penurunan pada kapitalisasi pasar yang turun 0,23 persen menjadi Rp12.070 triliun. Penurunan ini mencerminkan sikap waspada para pelaku pasar menghadapi sejumlah sentimen yang mempengaruhi kondisi pasar secara global maupun domestik.

Rata-rata volume transaksi harian pun mengalami penurunan sebesar 12,18 persen, dari 22,13 miliar menjadi 19,44 miliar lembar saham. Begitu pula rata-rata nilai transaksi harian yang mengalami penurunan cukup tajam, yakni 21 persen dari Rp13,15 triliun menjadi Rp10,39 triliun. Frekuensi transaksi harian juga berkurang 12,24 persen menjadi 1,05 juta kali transaksi. Semua data ini menggambarkan bahwa pelaku pasar cenderung lebih berhati-hati dan memilih strategi wait and see di tengah kondisi yang belum menentu.

Peran investor asing juga patut dicermati. Pada satu hari terakhir tercatat investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp465,75 miliar. Jika dirangkum sepanjang tahun berjalan, nilai jual bersih investor asing sudah mencapai Rp55,99 triliun. Ini menjadi sinyal penting bahwa sentimen global masih menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pergerakan pasar saham domestik.

Melihat kondisi ini, para analis pasar memberikan proyeksi mengenai pergerakan IHSG dalam waktu dekat. Secara umum, IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah pada pekan depan. Rentang pergerakan diperkirakan berada di level support 6.750 hingga resistance 7.000, area yang menjadi perhatian utama bagi investor dalam mengambil keputusan jual atau beli.

Oktavianus Audi, Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, menyampaikan bahwa pasar akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal yang kuat dan belum pasti. Beberapa faktor utama yang dinantikan pasar adalah perkembangan negosiasi tarif Amerika Serikat serta kebijakan suku bunga AS yang akan tercermin dalam rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC).

“Kami melihat IHSG pekan depan akan cenderung tertekan oleh dua hal: ketidakpastian hasil negosiasi tarif dan sinyal kebijakan The Fed yang belum sepenuhnya dovish,” jelas Oktavianus. Menyikapi hal ini, ia merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi memberikan keuntungan dalam kondisi pasar yang menantang tersebut.

Salah satu saham yang mendapat sorotan adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Pekan lalu, saham ini berhasil menguat sebesar 2,02 persen ke posisi 404. Analis memproyeksikan BRMS memiliki potensi untuk menyentuh level 450 dalam pekan ini, sebuah target yang cukup optimistis mengingat kondisi pasar secara umum yang sedang melemah.

Selain itu, saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) juga menunjukkan performa positif. Dalam pekan terakhir, MBMA mencatatkan kenaikan 3,08 persen ke posisi 468. Dengan momentum yang masih positif, saham ini diperkirakan mampu naik ke level 520, menjadikannya salah satu saham yang patut diperhitungkan oleh investor.

Senada dengan prediksi tersebut, Herditya Wicaksana, Analis Teknikal dari MNC Sekuritas, memperkirakan IHSG akan menghadapi koreksi dalam pekan depan. Menurut Herditya, indeks akan bergerak di kisaran support 6.745 hingga resistance 6.970. Pergerakan ini menggambarkan pasar yang sedang berhati-hati dan rawan terpengaruh sentimen negatif.

Menurut Herditya, berbagai data makroekonomi akan menjadi fokus perhatian pasar. Di antaranya adalah rilis data cadangan devisa, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), serta data penjualan ritel di dalam negeri. Selain itu, pelaku pasar juga mengamati dengan seksama data inflasi dan neraca dagang dari China yang merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

“Secara teknikal IHSG rawan terkoreksi pekan depan, dan dari sisi sentimen, investor akan fokus pada data makro Indonesia dan China, serta perkembangan akhir masa tenggang tarif impor AS,” ungkap Herditya. Ketidakpastian global ini menjadi faktor utama yang membuat pasar cenderung bergerak hati-hati.

Untuk menghadapi kemungkinan koreksi ini, Herditya merekomendasikan sejumlah saham unggulan yang tetap layak dikoleksi. Saham Indofood CBP (ICBP) menjadi salah satu yang direkomendasikan. Saham ini ditutup pada level 10.650 pekan lalu dan diprediksi dapat naik ke level 11.250 dalam waktu dekat, menandakan potensi kenaikan yang menarik.

Selain itu, saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) juga masuk dalam daftar rekomendasi. Saham ini berhasil menguat 1,08 persen ke posisi 7.000 dan diperkirakan mampu menyentuh level 7.325, menambah alternatif pilihan saham potensial bagi investor.

Terakhir, saham SIG (SMGR) juga mendapat perhatian. Saham ini ditutup pada level 2.660 pekan lalu dan diperkirakan bisa mencapai level 2.850 pekan ini. Ketiga saham ini dipandang memiliki fundamental yang kuat dan prospek yang cukup cerah meskipun pasar sedang dalam tekanan.

Kesimpulannya, meskipun pasar saham tengah mengalami tekanan dan sejumlah sentimen negatif membayangi, peluang untuk memperoleh keuntungan dari saham-saham potensial masih terbuka lebar. Investor yang mampu mengidentifikasi saham unggulan dan memahami sentimen pasar akan lebih siap menghadapi fluktuasi yang terjadi. Di tengah ketidakpastian global dan domestik, pemilihan saham dengan analisis yang matang menjadi kunci untuk meraih cuan di awal bulan ini.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB