pengertian ekonomi kreatif

Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri, Jenis, hingga Manfaatnya

Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri, Jenis, hingga Manfaatnya
pengertian ekonomi kreatif

JAKARTA - Pengertian ekonomi kreatif adalah konsep ekonomi yang fokus pada kreativitas, ide, dan inovasi untuk menciptakan nilai tambah utama.

Dalam era digital seperti sekarang, istilah ini sudah cukup dikenal luas karena banyak usaha yang mengedepankan gagasan inovatif untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ide-ide baru.

Seiring waktu, arah perkembangan ekonomi telah bergeser ke ranah yang lebih menekankan aspek kreativitas. 

Hal ini menjadi sangat penting terutama dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk ketika situasi pandemi menuntut setiap individu dan pelaku usaha untuk mampu beradaptasi dengan cara-cara baru yang lebih inovatif dan efisien.

Di Indonesia, konsep ekonomi berbasis kreativitas mulai diperkenalkan dan dikembangkan sejak tahun 2006, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Sejak saat itu, sektor ini terus mengalami kemajuan dan menjadi bagian penting dalam mendorong pertumbuhan sosial serta ekonomi masyarakat.

Agar pemahaman tentang bidang ini semakin jelas, penting untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pengertian ekonomi kreatif, termasuk pandangan dari para ahli, karakteristik, ragam jenisnya, hingga manfaat yang dapat diberikan bagi kemajuan Indonesia.

Pengertian Ekonomi Kreatif

Pengertian ekonomi kreatif merujuk pada suatu sistem perekonomian yang berfokus pada pemanfaatan ide, kreativitas, dan kemampuan intelektual dalam proses produksi serta distribusi barang dan jasa. 

Konsep ini menggabungkan dua unsur utama: ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari proses produksi dan distribusi kekayaan, dan kreativitas sebagai kemampuan mencipta serta menghasilkan gagasan baru. 

Dengan demikian, pendekatan ini menjadikan kreativitas sebagai inti dari penggerak kegiatan ekonomi. Kemunculan ekonomi kreatif sebagai paradigma baru mulai dikenal pada awal abad ke-21. 

Model ini memberikan perhatian besar pada potensi intelektual sebagai sumber nilai ekonomi, mendorong terciptanya lapangan pekerjaan baru, serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat secara umum.

Alvin Toffler, seorang futuris, pernah menjelaskan bahwa peradaban ekonomi berkembang melalui tiga tahap besar: pertanian, industri, dan informasi. 

Ia kemudian memprediksi munculnya tahap keempat yang ditandai oleh dominasi ide dan kreativitas, yakni era ekonomi kreatif.

Dalam penerapannya, kreativitas menjadi elemen kunci, karena sektor industri yang termasuk dalam model ini didorong oleh inovasi dari para pelaku kreatif. 

Tidak hanya terbatas pada proses produksi, kreativitas juga berperan penting dalam pemanfaatan bahan baku dan pengembangan teknologi.

Secara keseluruhan, ekonomi ini merupakan evolusi dari sistem ekonomi tradisional yang menggabungkan unsur inovasi, ide segar, dan keterampilan manusia dengan teknologi digital yang berkembang pesat di era modern.

Definisi Ekonomi Kreatif Menurut Para Ahli

Konsep ekonomi kreatif memiliki berbagai interpretasi yang bergantung pada sudut pandang para ahli. Di bawah ini adalah penjabaran makna ekonomi kreatif menurut sejumlah pakar dan lembaga:

Institute for Development of Economy and Finance mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai proses penciptaan nilai tambah melalui pemanfaatan kekayaan intelektual, yang diwujudkan dalam bentuk kreativitas, keterampilan, dan bakat individu, sehingga menghasilkan produk bernilai ekonomi yang dapat dipasarkan.

Sementara itu, versi dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia menyatakan bahwa ekonomi kreatif mencakup kegiatan industri yang berakar dari kreativitas, keterampilan, serta bakat individu. 

Tujuan utama dari pendekatan ini adalah mendorong kesejahteraan masyarakat dan menciptakan peluang kerja melalui penciptaan serta pemanfaatan ide-ide inovatif dan imajinatif.

Pendapat lain datang dari Simatupang, yang menjelaskan bahwa ekonomi kreatif mencakup industri-industri yang menitikberatkan pada penciptaan dan pemanfaatan kekayaan intelektual, seperti seni rupa, perfilman, game, dan desain busana. 

Termasuk pula layanan bernilai kreatif antar perusahaan, contohnya bidang periklanan.

Howkins menambahkan cakupan sektor yang masuk dalam kategori ekonomi kreatif, seperti periklanan, arsitektur, seni rupa, kerajinan tangan, desain, mode, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, penelitian dan pengembangan, pengembangan perangkat lunak, mainan dan permainan, serta media seperti televisi, radio, dan video game.

Berdasarkan pandangan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), ekonomi kreatif dipandang sebagai suatu pendekatan ekonomi yang bertumpu pada aset-aset kreatif, yang diyakini memiliki kapasitas untuk mendorong pertumbuhan serta pembangunan ekonomi secara berkelanjutan.

Menurut Kementerian Perdagangan Indonesia, ekonomi kreatif adalah bentuk pembangunan ekonomi jangka panjang yang berbasis pada keberlanjutan. 

Hal ini diwujudkan melalui pemanfaatan ide-ide kreatif dalam ekosistem ekonomi yang kompetitif, serta ditopang oleh sumber daya yang dapat diperbaharui.

Ciri-ciri Ekonomi Kreatif

Dalam ranah ekonomi kreatif, ada sejumlah karakteristik yang bisa menjadi penanda seperti apa sektor ini dijalankan. Di bawah ini adalah beberapa ciri utama dari ekonomi kreatif:

Mengandalkan Kreasi Intelektual

Karakteristik pertama dari ekonomi kreatif adalah adanya hasil kreasi yang lahir dari intelektualitas. Artinya, kreativitas serta kemampuan khusus dalam tiap sektor sangat dibutuhkan untuk mendukung proses penciptaan nilai.

Bersifat Fleksibel atau Mudah Disesuaikan

Yang dimaksud dengan fleksibel adalah bahwa inovasi dalam sektor ini harus selalu berkembang mengikuti dinamika kegiatan ekonomi. 

Oleh sebab itu, ide-ide dan inovasi diharapkan dapat dengan mudah dimodifikasi agar tetap relevan dan diterima oleh pasar.

Distribusi Bisa Langsung Maupun Tidak Langsung

Salah satu ciri dari ekonomi kreatif adalah sistem distribusi yang bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Cara distribusi ini biasanya dipilih berdasarkan strategi perusahaan dan kebutuhan konsumen.

Menekankan Kolaborasi

Kolaborasi menjadi faktor penting dalam ekonomi kreatif. Misalnya, kerja sama antara pelaku usaha dan pihak pemerintah diperlukan untuk mendukung kelancaran kebijakan dan proses bisnis di sektor ini.

Bertumpu pada Ide

Dalam ekonomi kreatif, ide merupakan elemen sentral yang harus dimiliki sejak awal. Karena setiap orang memiliki pemikiran unik, gagasan-gagasan tersebut bisa dikembangkan menjadi sesuatu yang inovatif dan penuh kreativitas.

Tidak Terbatas oleh Batasan Konvensional

Sektor ini tidak memiliki batasan yang kaku. Inovasi dan kreativitas yang dimiliki oleh individu dalam menciptakan produk di bidang ekonomi kreatif tidak dibatasi oleh aturan yang membatasi ruang eksplorasi.

Jenis-jenis Bidang Ekonomi Kreatif

Industri dalam ruang lingkup ekonomi kreatif mencakup berbagai bidang pekerjaan yang terbagi ke dalam 14 sektor utama. Di bawah ini adalah beberapa sektor yang termasuk di dalamnya:

Periklanan

Sektor ini mencakup layanan promosi dalam bentuk komunikasi satu arah yang disampaikan melalui beragam media. Tanggung jawab dalam bidang ini meliputi pembuatan konsep, proses produksi, serta pendistribusian iklan. 

Media yang digunakan pun beragam, mulai dari media cetak seperti koran, majalah, brosur, hingga pamflet, sampai media elektronik seperti siaran radio atau tayangan televisi berbentuk audio visual.

Kerajinan Tangan

Bidang ini berfokus pada kegiatan mencipta, memproduksi, dan mendistribusikan hasil karya para perajin. 

Produk yang dihasilkan umumnya memiliki nilai artistik yang tinggi dan dibuat dari berbagai bahan alami, seperti kayu, bambu, tanah liat, kulit, batu permata, kaca, serat alam, rotan, porselen, marmer, dan sebagainya.

Pasar Seni

Sektor ini mencakup aktivitas perdagangan barang-barang seni yang memiliki karakter unik, langka, dan bernilai estetika tinggi. Proses jual beli produk seni tersebut dapat dilakukan melalui galeri seni, lelang, hingga platform digital. 

Barang-barang yang diperdagangkan antara lain alat musik, karya seni rupa, kerajinan khas, serta dokumenter.

Arsitektur

Bidang ini melibatkan jasa dalam merancang bangunan, penghitungan biaya, pelaksanaan pembangunan, hingga pengawasan proyek konstruksi. 

Ruang lingkupnya meliputi skala besar seperti desain kota, lanskap, dan tata ruang, hingga skala kecil seperti interior, taman, serta rincian elemen bangunan.

Desain

Desain merupakan sektor yang mencakup berbagai aktivitas kreatif dalam menciptakan rancangan, baik itu grafis, interior, produk, desain industri, maupun desain untuk kebutuhan pemasaran. 

Di bidang ini, inovasi dan kemampuan menciptakan ide-ide baru menjadi faktor utama yang menunjang kesuksesan karya.

Mode (Fashion)

Sektor mode dalam industri kreatif mencakup proses perancangan, pembuatan, dan penyebaran produk-produk seperti pakaian, sepatu, serta aksesori pendukung lainnya. 

Tak hanya terbatas pada proses produksi, bidang ini juga melibatkan layanan konsultasi dan strategi distribusi dalam dunia fashion.

Film, Video, dan Fotografi

Bidang ini merupakan salah satu sektor dengan cakupan luas dalam ekonomi kreatif. 

Aktivitas yang tercakup di dalamnya meliputi produksi film dan video, layanan fotografi, penulisan naskah film, pengisian suara (dubbing), sinematografi, hingga penyelenggaraan pameran film. 

Semua kegiatan tersebut berkontribusi besar dalam dunia hiburan dan dokumentasi visual.

Permainan Interaktif (Game)

Sektor ini berfokus pada pengembangan, produksi, dan penyebaran game digital atau video game dengan berbagai tema dan genre. Tujuan utama dari penciptaan game ini tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi. 

Melalui pengalaman bermain, pengguna dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara tidak langsung.

Industri Musik

Bidang ini meliputi seluruh proses kreatif dan teknis dalam pembuatan lagu serta distribusi rekaman audio. 

Industri ini diisi oleh berbagai pelaku seperti penyanyi, pencipta lagu, produser musik, dan komponis yang menciptakan karya untuk konsumsi publik melalui berbagai platform distribusi.

Seni Pertunjukan (Drama)

Sektor seni pertunjukan menitikberatkan pada aktivitas produksi pertunjukan panggung, seperti teater, opera, drama musikal, dan bentuk seni pertunjukan tradisional. 

Orang-orang yang terlibat dalam bidang ini mencakup penulis naskah, sutradara, produser, desainer tata panggung, kostum, hingga pengatur pencahayaan.

Penerbitan dan Percetakan

Sektor ini sangat erat kaitannya dengan industri perbukuan. Di dalamnya terdapat proses produksi dan penyebaran berbagai jenis publikasi seperti buku, surat kabar, jurnal, majalah, dan tabloid. 

Selain itu, sektor ini juga mencakup pencetakan kartu pos, foto, ukiran, karya seni cetak, tiket perjalanan, bahkan dokumen resmi seperti paspor dan uang kertas.

Layanan Teknologi Informasi dan Pengembangan Perangkat Lunak

Bidang ini mencakup aktivitas yang berhubungan dengan teknologi informasi, mulai dari pemrosesan data, integrasi sistem, pembuatan aplikasi, hingga pengembangan dan analisis perangkat lunak. 

Industri ini memiliki peran penting dalam mendukung transformasi digital di berbagai sektor.

Penyiaran Televisi dan Radio

Sektor penyiaran mencakup proses kreatif dan teknis dalam memproduksi berbagai program untuk radio dan televisi, termasuk acara kuis, hiburan, game show, dan tayangan informatif. 

Termasuk di dalamnya adalah operasional stasiun penyiaran baik untuk media visual maupun audio.

Riset dan Inovasi (Litbang)

Bidang penelitian dan pengembangan berperan dalam menciptakan penemuan baru, baik dalam sains, teknologi, maupun humaniora. 

Tujuannya adalah menghasilkan inovasi, meningkatkan mutu produk, atau menciptakan produk baru. Lingkup riset ini tidak hanya terbatas pada teknologi, tetapi juga mencakup studi kebahasaan dan sastra.

Manfaat Ekonomi Kreatif

Menjadi Sumber Penciptaan Lapangan Kerja Baru

Keberadaan ekonomi kreatif tak hanya mendorong munculnya inovasi serta memperkaya sisi kreativitas masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan peluang kerja yang lebih luas. 

Saat semakin banyak individu yang terlibat dalam usaha kreatif dan melahirkan produk-produk inovatif, maka kebutuhan akan tenaga kerja pun otomatis meningkat, seiring bertambahnya aktivitas produksi yang dijalankan.

Mendorong Individu untuk Lebih Inovatif dan Kreatif

Sejalan dengan perkembangan teknologi dan zaman, masyarakat akan terdorong untuk lebih aktif dalam menggali ide-ide baru yang unik dan orisinal. 

Kondisi ini menuntut setiap orang agar terus mengasah daya cipta mereka guna beradaptasi dan tetap relevan, sehingga secara keseluruhan membentuk budaya masyarakat yang lebih kreatif.

Mendorong Pertumbuhan Inovasi di Berbagai Sektor

Kemunculan gagasan-gagasan baru secara terus-menerus akan membantu mempercepat laju inovasi di berbagai sektor kehidupan. 

Dengan semakin beragamnya solusi kreatif yang ditawarkan, kebutuhan masyarakat pun dapat terpenuhi dengan lebih efisien. Perkembangan ini juga turut mendorong keseimbangan ekonomi di berbagai bidang industri.

Mewujudkan Persaingan Usaha yang Sehat

Salah satu dampak positif dari ekonomi kreatif adalah terciptanya iklim persaingan bisnis yang kompetitif namun tetap sehat. 

Dalam lingkungan ini, pelaku usaha terdorong untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan demi mengembangkan ide mereka masing-masing. 

Kolaborasi yang dibangun di tengah persaingan tersebut menjadi fondasi dari ekosistem usaha yang suportif dan dinamis.

Berperan dalam Menurunkan Tingkat Pengangguran

Pertumbuhan sektor ekonomi kreatif berpotensi besar dalam menyerap tenaga kerja. Seiring meluasnya industri kreatif, permintaan akan sumber daya manusia pun ikut meningkat. 

Situasi ini pada akhirnya berkontribusi dalam mengurangi jumlah pengangguran, karena semakin banyak peluang kerja yang tersedia di sektor-sektor baru yang terus berkembang.

Sebagai penutup, dengan memahami pengertian ekonomi kreatif, kita dapat melihat bagaimana ide dan inovasi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi serta menciptakan peluang baru.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index