BYD

BYD Resmikan Pabrik Brazil, Seagull Jadi Model Perdana

BYD Resmikan Pabrik Brazil, Seagull Jadi Model Perdana
BYD Resmikan Pabrik Brazil, Seagull Jadi Model Perdana

JAKARTA - Investasi besar BYD di Brazil menandai langkah strategis produsen mobil listrik asal China ini dalam memperluas pasar globalnya. Dengan peresmian pabrik pertama di luar negeri, tepatnya di Camacari, Brazil, BYD tidak hanya menambah kapasitas produksi tapi juga memperkuat posisinya di benua Amerika Selatan. Pabrik ini diproyeksikan menjadi pusat perakitan utama untuk memenuhi permintaan kendaraan listrik yang terus meningkat di wilayah tersebut.

Pabrik Camacari, yang sebelumnya merupakan fasilitas Ford, kini telah direkonstruksi selama 16 bulan untuk bertransformasi dari pabrik kendaraan mesin pembakaran internal (ICE) menjadi fasilitas khusus kendaraan listrik. Fasilitas ini memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 unit per tahun dan dilengkapi 26 gudang serta lintasan uji coba yang mendukung operasionalnya.

BYD memulai produksi tiga model utama di pabrik ini, yaitu Dolphin Mini (dikenal juga sebagai Seagull di China), Song Pro, dan King (BYD Qin Plus DM-i). Dolphin Mini yang juga dikenal sebagai Seagull menjadi produk perdana yang dirakit secara lokal. Dengan harga sekitar 21.800 dolar AS (setara Rp353,58 juta), model ini menggunakan motor 75 hp di gandar depan serta baterai lithium ferro fosfat (LFP) berkapasitas 38,8 kWh.

Transformasi pabrik ini bukan hanya soal kapasitas, tetapi juga membuka peluang lapangan pekerjaan yang signifikan. BYD berencana menciptakan sekitar 10.000 pekerjaan baik langsung maupun tidak langsung, dengan saat ini sudah terdapat 1.000 pekerja dan rencana membuka tambahan 3.000 lowongan. Hal ini menegaskan komitmen BYD untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi lokal di Brazil.

Untuk memperkuat produksi lokal, BYD menjalankan sistem perakitan semi-knock-down (SKD), dimana komponen penting seperti bodi, motor, dan baterai dikirim dari China dan dirakit di Brazil. Langkah ini diharapkan dapat mendorong lokalisasi komponen dan mempercepat pengembangan rantai pasokan di Brazil. Sebagai contoh, BYD telah bermitra dengan Continental untuk memasok ban buatan lokal guna mendukung produksi.

Peluncuran pabrik ini juga terjadi bertepatan dengan kebijakan pemerintah Brazil yang menaikkan tarif impor kendaraan listrik dari 18% menjadi 25% dan tarif PHEV dari 20% menjadi 28%. BYD telah mengajukan permohonan pengurangan tarif menjadi 10% untuk kendaraan semi-knock-down, meskipun hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari pemerintah Brazil mengenai permintaan tersebut.

Investasi BYD di Brazil mencapai sekitar 1 miliar dolar AS (Rp16,2 triliun), mencerminkan kepercayaan mereka pada potensi pasar kendaraan listrik di wilayah Amerika Selatan. Selain memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), pabrik ini juga akan merakit kendaraan hibrida plug-in (PHEV), memperluas pilihan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen setempat.

Langkah strategis BYD ini bukan hanya sebagai ekspansi bisnis, tetapi juga sebagai upaya untuk mendukung transisi global menuju energi bersih dan mobilitas ramah lingkungan. Dengan kapasitas produksi yang besar dan investasi yang masif, BYD siap bersaing di pasar kendaraan listrik dunia, sekaligus mendorong pertumbuhan industri otomotif hijau di Brazil.

Dengan begitu, kehadiran pabrik Camacari menjadi simbol nyata komitmen BYD dalam menciptakan ekosistem mobilitas masa depan yang berkelanjutan sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian dan lapangan kerja di Brazil.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index