JAKARTA - Pasar modal Indonesia memulai perdagangan Jumat, 4 Juli 2025, dengan sentimen positif meski sejumlah komoditas global masih terkoreksi. IHSG dibuka menguat 0,24 persen ke level 6.894,62, didorong oleh dominasi saham hijau hari ini. Sebanyak 202 saham menguat, menunjukkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap arah pasar, meski masih berhati-hati menghadapi tekanan dari harga komoditas global.
Catatan Pembukaan dan Aktivitas Transaksi
Pada pukul 9.00 WIB, IHSG dibuka di level 6.894,62 setelah ditutup di 6.878,05 pada sesi sebelumnya, mencatat kenaikan sebesar 0,24 persen. Data RTI Business mencatat 191,33 juta saham berpindah tangan dalam 19 ribu kali transaksi, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 138,68 miliar. Dari aktifitas tersebut, 73 saham terkoreksi, 202 saham menguat, dan 215 saham tidak bergerak selama pembukaan pasar.
Proyeksi Pergerakan IHSG Berdasarkan Teknikal
Sejak pagi, analis dari CGS International Sekuritas Indonesia memproyeksikan tren pasar hari ini akan bervariatif namun cenderung menguat. Mereka menetapkan level support di kisaran 6.790–6.835 dan resistance di zona 6.920–6.965. Menurut riset mereka dari Jakarta, 4 Juli 2025:
“IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 6.790–6.835 dan resistance 6.920–6.965.”
Faktor Pendorong: Bursa AS dan Aksi Investor Asing
Penguatan IHSG pagi ini terutama dipengaruhi oleh pergerakan positif bursa Wall Street dan meredanya aksi jual investor asing. Sentimen global ini dianggap akan mendorong sentimen serupa di Indonesia. CGS menganggap faktor eksternal ini menjadi pendorong utama penguatan indeks.
Risiko: Koreksi pada Harga Komoditas
Di sisi lain, koreksi harga beberapa komoditas utama seperti emas, batu bara, CPO, tembaga, dan minyak dapat menjadi sentimen negatif. Penurunan harga komoditas dapat memengaruhi saham-saham sektor sumber daya alam, sehingga pelaku pasar diminta tetap waspada terhadap potensi tekanan tersebut.
Saham Pilihan Hari Ini oleh CGS International
Selama IHSG menunjukkan tren positif, CGS juga merekomendasikan sejumlah saham dengan potensi cuan:
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Menurut CGS, saham-saham ini dipandang menarik karena valuasinya yang wajar dan fundamental solid meski di tengah tekanan komoditas.
Refleksi dan Antisipasi Investor
Kondisi pagi ini menggambarkan bahwa IHSG masih dapat menguat di tengah ketidakpastian global. Investor disarankan menyusun strategi hybrid: memanfaatkan fase reli, terutama pada saham berfundamental bagus, namun tetap menjaga fleksibilitas jika terjadi koreksi. Pemantauan harian terhadap harga komoditas dan pergerakan global menjadi kunci untuk menyesuaikan posisi portofolio secara cepat.
Pembukaan IHSG yang menguat 0,24 persen ke 6.894,62 ini mencerminkan optimisme meski tantangan dari komoditas tetap ada. Meningginya jumlah saham yang menguat (202 saham) menjadi sinyal positif. Namun, investor pun perlu cermat melihat risiko global dan komoditas untuk meminimalkan potensi guncangan pasar. Strategi yang terencana dengan risiko terkendali menjadi kunci menghadapi sisa perdagangan pekan ini.