JAKARTA - Memilih tenor cicilan yang tepat menjadi kunci penting saat pelaku UMKM mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI dengan plafon pinjaman Rp300 juta. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menawarkan fleksibilitas tenor mulai 12 hingga 60 bulan yang memungkinkan calon debitur menyesuaikan kemampuan keuangan mereka. Namun, kesulitan sering muncul saat menentukan pilihan tenor yang paling sesuai agar pembayaran cicilan tetap ringan tanpa membebani arus kas usaha.
Tenor yang lebih panjang memang membuat cicilan per bulan menjadi lebih ringan, memberikan ruang gerak finansial lebih besar bagi pelaku usaha. Tetapi, di sisi lain, bunga yang harus dibayar menjadi lebih besar secara total. Sebaliknya, tenor pendek menghasilkan cicilan bulanan lebih tinggi, meski total bunga yang dibayar jauh lebih kecil. Ini menjadi dilema bagi banyak UMKM yang ingin mengoptimalkan pinjaman modal usaha tanpa mengganggu likuiditas.
Untuk pinjaman plafon besar seperti Rp300 juta, tenor menengah hingga panjang dinilai sebagai pilihan terbaik. Pelaku usaha yang membutuhkan kelonggaran cash flow akan sangat terbantu dengan tenor lebih panjang karena cicilan yang lebih bersahabat, meskipun harus menanggung bunga lebih besar. Berikut simulasi cicilan KUR BRI 2025 berdasarkan tabel terbaru, dengan bunga flat 6 persen per tahun:
Tenor 12 bulan: Rp26.500.000 per bulan
Tenor 18 bulan: Rp18.166.667 per bulan
Tenor 24 bulan: Rp14.000.000 per bulan
Tenor 36 bulan: Rp9.833.333 per bulan
Tenor 48 bulan: Rp7.750.000 per bulan
Tenor 60 bulan: Rp6.500.000 per bulan
Melihat angka tersebut, tenor antara 36 hingga 60 bulan menjadi pilihan rasional bagi sebagian besar pelaku UMKM, khususnya mereka yang ingin menjaga stabilitas keuangan sambil memperbesar peluang pengembangan usaha. Dengan cicilan sekitar Rp6,5 juta per bulan, tenor 60 bulan memberi fleksibilitas optimal, walau dengan konsekuensi bunga total yang lebih tinggi. Sedangkan tenor 36 bulan memberikan keseimbangan antara cicilan yang masih terjangkau dan beban bunga yang tidak terlalu besar, cocok untuk pelaku usaha yang ingin lebih cepat melunasi pinjaman.
Program KUR BRI 2025 mendapat dukungan penuh dari pemerintah dengan total anggaran sebesar Rp170 triliun. Pinjaman ini memberikan plafon maksimal hingga Rp500 juta per debitur, menandakan komitmen pemerintah dalam membantu pelaku UMKM memperluas usaha, membeli bahan baku, hingga ekspansi ke pasar digital.
Syarat pengajuan KUR BRI 2025 relatif ringan, meliputi kepemilikan usaha aktif minimal 6 bulan, melampirkan KTP, Kartu Keluarga, serta Surat Keterangan Usaha (SKU) atau Nomor Induk Berusaha (NIB). Proses pengajuan juga tidak memerlukan agunan tambahan karena jaminan utama adalah usaha yang dijalankan. Hal ini tentu memberikan kemudahan bagi UMKM yang selama ini terkendala oleh persyaratan agunan bank konvensional.
Strategi pemilihan tenor yang tepat sangat penting agar UMKM dapat mengoptimalkan manfaat pinjaman tanpa terbebani cicilan bulanan yang terlalu besar. Tabel KUR BRI 2025 menjadi panduan praktis bagi calon debitur dalam menghitung simulasi cicilan sesuai tenor dan plafon yang diinginkan. Dengan perencanaan matang, pinjaman KUR bisa menjadi dorongan signifikan bagi pertumbuhan usaha dan daya saing di pasar.
Proses pengajuan KUR BRI 2025 dapat dilakukan secara online maupun offline. Untuk pengajuan online, pelaku usaha dapat mengakses laman resmi kur.bri.co.id, melakukan pendaftaran atau login, memilih jenis KUR (Mikro, Kecil, atau TKI), mengisi formulir lengkap, mengunggah dokumen persyaratan, melakukan simulasi angsuran, lalu mengirimkan pengajuan. Setelah itu, pihak BRI akan melakukan verifikasi data dan survei lokasi usaha sebelum proses persetujuan dan pencairan dana.
Pengajuan secara offline juga tetap difasilitasi dengan kunjungan ke kantor cabang BRI terdekat, mengambil nomor antrian, mengisi formulir, menyerahkan dokumen persyaratan, dan mengikuti tahapan verifikasi serta survei usaha. Jika disetujui, proses pencairan akan segera dilakukan.
Dokumen yang harus dipersiapkan antara lain KTP, Kartu Keluarga, Surat Izin Usaha (IUMK atau surat keterangan dari kelurahan/RT/RW), NPWP untuk pinjaman tertentu, foto diri dan foto usaha, serta buku tabungan BRI jika sudah memiliki rekening di bank tersebut.
Memahami simulasi cicilan dan memilih tenor yang paling tepat akan membantu pelaku UMKM menjaga arus kas usaha tetap sehat sekaligus memanfaatkan fasilitas KUR secara maksimal. Jangan sampai tertipu oleh plafon besar yang justru memberatkan pembayaran bulanan sehingga berpotensi menggagalkan ekspansi usaha.
Dengan perencanaan keuangan yang matang dan bijak memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat BRI, pinjaman ini dapat menjadi momentum penting dalam mengembangkan usaha Anda ke tingkat lebih tinggi. Jangan ragu untuk melakukan simulasi dan konsultasi sebelum mengajukan KUR agar semua keputusan sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial.